Minggu, 30 November 2014

Dibalik Terik Matahari

Bagaimana tidak rasa ingin tahu ini menggebu gebu apa sih yang dilakukan orang tua ku hari ini di ladang..Keingintauanku mengajak untuk menghampiri sambil ku bawa makanan dan minuman serta camilan untuk mereka berdua . Betapa semangatnya mereka sungguh terenyuh hati ini dibawah sinar matahari yang terik dan sangat panas yang membakar kulit ini hingga hitam. Aku bergegas membantu mereka turun ke ladang dan tak tanggung tanggung aku membantu dengan penuh semangat dengan kegembiraan tersendiri, dimana aku merasakan rasa kebersamaan kerja keras bagai kuda yg kunikmati bersama kedua orang tua ku.

 Aku berkata didalam hati "Ya Allah sunguh beratnya menjalani pekerjaan ini dengan tenaga yang dikeluarkan sangat banyak sungguh aku capek Ya Allah . Jadi seperti inikah yang setiap hari dilakukan bapak saya ketika sibuk bekerja di ladang sungguh aku sedih merasakan hatiku terenyuh kembali sungguh aku prihatin". Aku baru merakan hari ini dengan sekuat tenaga aku melakukan pekerjaan yang dilakukan bapak dengan penuh semangat hingga terik matahari yang panas membuatku lupa akan sinarnya yang sangat membakar kulit ini.

Aku berkata "Ya Allah bapak tidak pernah mengeluh dengan pekerjaan beratnya bagaimana rasa capek yang beliau rasakan sedangkan aku baru segini saja sudah mengeluh apa yang dibanggakam dari seorang saya sebagai anaknya" jarang membantu beliau anak macam apa saya ini tidak pernah mau membantu padahal apa yang di kerjakan bapak itu nanti buahnya juga akan kembali ke saya kenapa saya tidak pernah memikirkan itu selalu menambah beban kedua orang tua maaf kan anakmu ini bapak sebagai anak tidak pernah memahami engkau dan selalu meminta uang, hanya menjadi beban beliau saja saya malu sangat malu.saya tidak pernah mau berhemat dari hasil kerja kerasnya . Ibu dan bapak maafkan anakmu yang tidak berpengertian ini saya malu sama kalian sebagai anak saya masih bergantung sama kalian saya belum bisa mencari nafkah untuk kalian sehingga kalian yang mencari nafkah untuk saya.
saya malu biaya kuliah masih dari orang tua apa yang dibanggakan dari seorang saya. Saya janji kepada kalian saya akan membuat kalian bangga terhadap seorang saya dan saya tidak akan bergantung sama kalian saya akan menafkahi kalian dan bukan kalian lagi yang menafkahi saya, Insyallah dengan Ridha Allah Swt dan dengan Ridha kalian perjuangan akan saya lakukan. Insyallah dengan kesungguhan hasil baik akan saya dapatkan seperti kalian yang bersungguh sungguh dengan pekerjaan kalian untuk menafkahi keluarga dan anak kalian. Jangan menyerah dan terus berjuang berproses dari sekarang untuk menata hidup untuk menuju tujuan dan rencana yang telah kita tata dan yang akan kita perjuangkan dengan cara kita sendiri tetap semangat menjalani hidup ini tanpa putus asa terus berjuang
".both parents is more than everything to me ,may god always give ease and smoothness"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar